PERANCANGAN ALAT PEMOTONG SUKUN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA UMKM MASTIF DI DESA SIDANEGARA CILACAP

Perkembangan dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia mempunyai peranan penting dan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sukun merupakan salah satu buah yang tumbuh dengan baik di Indonesia, sehingga usaha yang bagus dan menjanjikan di masa depan adalah pengolahan buah sukun. Selain itu, sukun juga mengandung banyak vitamin, protein, karbohidrat, dan mineral. Hal ini menjadi peluang usaha bagi pelaku usaha UMKM olahan buah sukun. Salah satu satu UMKM olahan buah sukun berada di Jalan Cerme, Kel. Sidanegara Kec. Cilacap Tengah. UMKM Mastif pada proses pengolahan sukun nya masih menggunakan cara tradisional yaitu memotong sukun dengan secara manual yang dikerjakan oleh tenaga manusia. Hasilnya dari proses pemotongan tidak sesuai ekspektasi seperti bentuk tidak rata, ketebalan produk, waktu pembuatan yang lama, dan keselamatan pekerja. Hal inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Mengembangkan atau memproduksi alat pemotong sukun khusus menggunakan teknik Quality Function Development (QFD) untuk meningkatkan produktivitas, menghasilkan alat yang efektif dan efisien, serta meningkatkan produktivitas dan keselamatan pengguna. Hasil dari penelitian menggunakan QFD hasil yang didapatkan yaitu mesin pemotong sukun menggunakan daya motoran 0,5 HP. Penggerak poros menggunakan sistem transmisi pulley & V-belt. Poros pemotong menggunakan baja ST 37 dengan diameter 25 mm dan terdapat 2 pisau pemotong. Untuk proses pendorongan menggunakan sistem peer dan hasil pemotongan mesin pemotong sukun 1,1 menit/buah sukun.
===========================================================================
The development and growth of micro, small and medium enterprises (MSMEs) in Indonesia has an important and strategic role in driving economic growth. Breadfruit is one of the fruits that grows well in Indonesia, so a good and promising business in the future is breadfruit processing. In addition, breadfruit also contains many vitamins, proteins, carbohydrates, and minerals. This is a business opportunity for MSMEs processing breadfruit. One of the processed breadfruit MSMEs is located on Jalan Cerme, Kel. Sidanegara Kec. Cilacap Tengah. Mastif MSMEs in the breadfruit processing process still use the traditional method of cutting breadfruit manually which is done by human labor. The results of the cutting process do not meet expectations such as uneven shape, product thickness, long manufacturing time, and worker safety. This is what underlies the author to conduct further research. Develop or produce a special breadfruit cutting tool using Quality Function Development (QFD) techniques to increase productivity, produce effective and efficient tools, and increase user productivity and safety. The results of the research using QFD results obtained are breadfruit cutting machines using 0.5 HP motor power. The shaft drive uses a pulley & V-belt transmission system. The cutter shaft uses ST 37 steel with a diameter of 25 mm and there are 2 cutting knives. The pushing process uses a peer system and the cutting result of the breadfruit cutting machine is 1.1 minutes/breadfruit.