ANALISIS TERHADAP OBJEK DAKWAH (MAD’U) IMAM AL HADDAD DALAM KITAB al-DA’WAH al-TAMMAH wa al-TADZKIRAH al- ‘AMMAH

Dalam perjalanan panjang sejarah ilmu Islam, karya-karya ulama menjadi tiang kuat yang mendukung kemajuan intelektual dan spiritual umat Islam. Para ulama tidak hanya bertindak sebagai penjaga warisan keilmuan, tetapi juga sebagai penerang yang membimbing umat melalui zaman-zaman bersejarah. Dalam menghadapi dinamika masyarakat dan tantangan zaman, ulama telah muncul sebagai penjaga api kebijaksanaan, dan salah satu bintang terang di lintasan sejarah ini adalah Imam Al-Haddad. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), yakni penelitian yang obyek kajiannya menggunakan data pustaka berupa buku-buku sebagai sumber datanya. Penelitian ini dilakukan dengan membaca, menelaah, dan menganalisis berbagai literatur yang ada, berupa Al Qur’an, hadis, kitab, maupun hasil penelitian.
Mad’u dianggap penting menurut Imam al-Haddad dalam kitab al-da’wah al-Tammah yang dijadikan sasaran pesan-pesan yang beliau sampaikan terdapat delapan golongan, pertama, ulama, namun tidak seluruh ulama menjadi objek dakwah, ulama yang beliau maksud adalah ulama yang tidak mengamalkan dan tidak mengajarkannya. Kedua, ahli zuhud dan ahli ibadah, merupakan golongan yang lebih khusus di bandingkan dengan umat muslim pada umumnya. Ketiga, pemimpin, pendapat ini sama halnya dengan pendapat para ulama lainnya yang mengkategorikan pemimpin menjadi objek dakwah. Keempat, pengusaha dan karyawan, golongan ini dianggap penting oleh Imam al-Haddad karena seluruh manusia pasti masuk pada golongan ini walaupun Sebagian ulama tidak memasukkan golongan ini dalam objek dakwah. Kelima, kaum lemah dan fakir miskin, golongan yang mayoritas umat muslim ini tidak hanya imam al-Haddad yang memberikan tentang pesan-pesan dakwah namun juga banyak ulama lainnya. Keenam, kaum pengikut, pendapat ini tidak jauh berbeda dengan ulama lain walaupun penyebutan golongan menurut Imam al-Haddad ini masih secara umum dibandingkan ulama lain yang memberi pengelompokan yang lebih khusus lagi pada golongan ini. Ketujuh, Pada golongan ini merupakan masyarakat awam yang di bagi menjadi dua yaitu orang yang taat kepada Allah dan orang yang bermaksiat kepada-Nya. Pada bagian pertama golongan ini sama dengan umat muslim pada umumnya, mereka mengamalkan ajaran ajaran agama islam. Pada golongan kedua selaras dengan pendapat Abdul Karim Zaidan yang menjadigan pelaku maksiat menjadi golongan tersendiri sebagai objek dakwah. kedelapan, kaum musyrikin, para ulama banyak yang menyebutkan kaum non-muslim pada beberapa golongan namun Imam al-Haddad hanya menyebutkan satu golongan non-muslim ini.
===========================================================================