STRATEGI DAKWAH PROF. DR. KH. MOHAMMAD ROQIB, M.AG. DI KABUPATEN BANYUMAS

Aktivitas dakwah bisa berjalan dengan baik apabila ada kesinambungan antara da’i dengan mad’u-nya. Apa yang disampaikan oleh da’i bisa diterima dan dapat membuat perubahan pada diri mad’u dan itu membutuhkan strategi. Strategi dakwah adalah suatu proses menentukan cara dan daya upaya untuk menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu guna mencapai tujuan dakwah secara optimal, efektif, dan efisien. Selain itu, dakwah juga harus dilakukan oleh da’i yang berkompeten di bidangnya, bukan da’i abal-abal bahkan asal bicara. Kabupaten Banyumas memiliki banyak tokoh da’i yang berkompeten dan turut memenuhi berbagai dimensi. Diantaranya Prof. Dr. KH. Mohammad Roqib, M.Ag., yang telah melakukan proses dakwah melalui berbagai aspek kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dakwah dan faktor yang menghambat dan mendukung dakwah beliau. Penelitian ini termasuk jenis penelitian field research atau penelitian lapangan menggunakan pendekatan kualitatif. Penyajian data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, yaitu menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyaijan data, dan pengambilan kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa, strategi dakwah yang digunakan Prof. Dr. KH. Mohammad Roqib, M.Ag., adalah (1) Strategi dakwah melalui lembaga, dakwah diterapkan melalui pendidikan yang meliputi pendidikan formal, non formal, pengajian umum, dan organisasi sosial-keagamaan. Sehingga dapat dicapai yaitu arus informatif dalam struktur lembaga dan kebijakan program lembaga yang menggunakan dasar-dasar keislaman. Kemudian, (2) strategi digital dengan menggunakan media masa kini untuk dimanfaatkan sebaik mungkin demi kelangsungan dakwah yang efektif dan efisien. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa fator utamanya adalah pendidikan karena pendidikan sendiri merupakan proses perubahan dan strategi adalah alatnya. Sedangkan hambatan dan pendukung yang dapat menjadi noise namun itulah tantangan sebenarnya untuk tumbuh dan berkembang.