PARTISIPASI DAN KOMUNIKASI POLITIK PEREMPUAN KABUPATEN CILACAP (STUDI KASUS ANGGOTA DPRD PEREMPUAN KABUPATEN CILACAP PERIODE 2019-2024)

Secara presentase di DPRD Kabupaten Cilacap perempuan belum mencapai 30% kuota politik perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi dan komunikasi politik perempuan Kabupaten Cilacap dalam hal ini Anggota DPRD Perempuan Kabupaten Cilacap periode 2019-2024.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang menjelaskan fenomena yang sedalam-dalamnya. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi politik. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga Perempuan Cilacap yang menjadi anggota DPRD Kabupaten Cilacap periode 2019-2024 yaitu Anggit Adi Juwita, Amelia Rizqi dan Sriyani. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data peneliti menggunakan model Milles and Hubermen melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perempuan Cilacap yang masuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Cilacap periode 2019-2024 ikut terlibat berpartisipasi dan melakukan komunikasi politik dalam pembahasan/perencanaan Peraturan Daerah dengan menjadi Ketua Panitia khusus dan juga menjadi anggota panitia khusus, berpartisipasi dalam dalam pelaksanaan atau implementasi peraturan daerah dengan mensosialisasikan perda yang sudah dibuat, berpartisipasi atau terlibat dalam hal optimalisasi kualitas dan kuantitas peraturan daerah dengan ikut serta dalam diskusi fraksi, mendengarkan pandangan anggota DPRD yang lain dan menggandeng Universitas yang memiliki kapasitas untuk membahas peraturan daerah yang sedang dirancang. Berpartisipasi atau terlibat dalam agenda evaluasi kinerja pemerintahan daerah perempuan Kabupaten Cilacap dengan menyampaikan pandangan fraksi di momen rapat paripurna DPRD Kabupaten Cilacap. Dalam hal komunikasi politik perempuan Kabupaten Cilacap ada yang memposisikan diri mereka hanya sebagai komunikan dari proses komunikasi politik. Dalam menyerap pesan-pesan politik dari konstituen adalah pada agenda reses. Ada juga yang memang sudah mengkhususkan hari tertentu untuk bertemu dengan konstituen. Meski dalam hal komunikasi politik perempuan secara keseluruhan di DPRD Kabupaten Cilacap relative belum maksimal. Dalam menyampaikan pesan politik cenderung lebih menggunakan media social seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Dalam pemakaian media social tersebut juga memperhatikan tipologi masyarakat di dapil mereka.