ANALISIS METODE PENGAJARAN QIRO’AH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DI MAJELIS TA’LIM BUSTANU QURRAIL QUR’AN

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca Al Qur’an di Majelis Ta’lim Bustanu Qurrail Qur’an. Melalui pelatihan seni baca Al Qur’an menggunakan metode qiro’ah. Penelitian ini dilatar belakangi dari pentingnya membaca Al-Qur’an bagi setiap umat islam. Penggunaan metode yang tepat dalam mengajarkan membaca Al-Qur’an ada berbagai macam. Pemilihan metode akan memberikan pengaruh terhadap efektifitas pembelajaran dan pengaplikasiannya terhadap kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode qiro’ah yang khusus mempelajari seni baca Al-Qur’an.
Penelitian ini berjenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertempat di Desa Karangjati Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Subjek penelitian ini adalah pihak Majelis Ta’lim Bustanu Qurrail Qur’an, seperti: Pembina, guru pengganti, peserta didik. Data-data yang berkaitan dengan penelitian tentang implementasi metode qiro’ah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik ini, dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.
Setelah melakukan pengumpulan data serta dianalisis, maka penelitian ini dapat menghasilkan beberapa temuan, diantaranya: 1) Perencanaan yang meliputi materi, media pembelajaran dan waktu pembelajaran. 2) Pelaksanaan pelatihan qiro’ah selama dua jam, antara lain: 15 menit pembukaan, 45 mnit pengulangan maqro yang telah dipelajari, 30 mneit menambah maqro qiro’ah dan 30 mneit terkhir untuk evaluasi. 3) Evaluasi yang dilakukan secara langsung oleh guru pelatih kepada peserta didik dengan cara menunjuk langsung peserta didik untuk membaca maqro yang sudah disampaikan. 4) Pengendalian dilakukan dengan mempersiapkan guru pelatih yang kompeten, media pembelajaran yang memadai agar proses pelatihan berjalan maksimal. Semua itu dipersiapkan agar tercapainya tujuan majelis ta’lim, yaitu dapat mencetak generasi ahlul qur’an yang dapat mengamalkan ilmunya kepada orang lain. 5) Peningkatan pembelajaran di majelis ta’lim bustanu qurroil qur’an sudah dapat dikatakan cukup baik. Mulai dari segi peningkatan kualitas guru, tempat dan peserta didik terhitung mulai dari awal berdiri sampai sekarang sudah memiliki 45 peserta didik. Mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat terdiri dari faktor guru, orang tua dan peserta didik. Selama komunikasi antara ketiganya berjalan baik serta semangat peserta didik dalam latihan, maka akan menghasilkan proses pelatihan yang maksimal serta peserta didik dapat terus mengembangkan bakat dan potensinya dalam membaca Al-Qur’an.
===========================================================================
This research aims to determine the ability to read the Qur'an in the Majlis Ta'lim Bustanu Qurrail Qur'an. Through training in the art of reading the Qur'an using the qiro'ah method. This research is motivated by the importance of reading the Koran for every Muslim. There are various types of appropriate methods to use in teaching reading the Koran. The choice of method will have an influence on the effectiveness of learning and its application to students' ability to read the Koran. One way is to use the qiro'ah method which specifically studies the art of reading the Koran.
This research is field research using a qualitative descriptive approach. This research took place in Karangjati Village, Sampang District, Cilacap Regency. The subjects of this research are the Ta'lim Bustanu Qurrail Qur'an Council, such as: coaches, substitute teachers, students. Data related to research on the implementation of the qiro'ah method in improving students' ability to read the Al-Qur'an, with data collection in the form of observation, interviews and documentation.
After collecting and analyzing data, this research can produce several findings, including: 1) Planning which includes materials, learning media and learning time. 2) Carrying out two hours of qiro'ah training, including: 15 minutes of opening, 45 minutes of repetition of the maqro that has been learned, 30 minutes of adding to the maqro of qiro'ah and the last 30 minutes for evaluation. 3) Evaluation is carried out directly by the trainer teacher to the students by directing the students to read the macro that has been delivered. 4) Control is carried out by preparing competent teacher trainers, adequate learning media so that the training process runs optimally. All of this was prepared in order to achieve the goal of the ta'lim assembly, namely to be able to produce a generation of Qur'an experts who can practice their knowledge on others. 5) The increase in learning in the ta'lim bustanu qurroil qur'an assembly can be said to be quite good. Starting from the aspect of improving the quality of teachers, places and students, starting from its inception until now it has 45 students. Regarding supporting factors and inhibiting factors, they consist of teacher, parent and student factors. As long as the communication between the three goes well and the students are enthusiastic in training, it will result in a maximum training process and students can continue to develop their talents and potential in reading the Al-Qur'an.